Pelatihan MFR dan Water Rescue Oleh BASARNAS Provinsi Papua

Senkom.or.id | Papua - Untuk memaksimalkan potensi SAR di daerah Papua, Badan SAR Nasional (Basarnas) Prov. Papua menggelar kegiatan pelatihan medical first responden (MFR) dan water rescue.

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Dir. Ketenagaan Pemasyarakatan Basarnas Pusat, Marsekal Pertamal S.B Supriyadi, di Kantor Basarnas Prov.Papua, Rabu (11/6).

Peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 40 orang terdiri dari instansi berpotensi SAR seperti : PolAir Polda Papua, PolAir Polres Jayapura Kota dan Kabupaten Jayapura, BPBD Kota Jayapura dan Kabupaten, Satuan siaga bencana kelurahan hedam, Distrik Jayapura Utara, Yonif 751 / R, Lanud, Sahbandar Pelabuhan Jayapura dan Rescue Senkom Mitra Polri.

Dir. Ketenagaan Pemasyarakatan Basarnas Pusat, Marsekal Pertamal S.B Supriyadi Dalam sambutannya menjelaskan, dalam pelatihan ini dilaksanakan 2 metode yakni, teori dan praktek lapangan. Untuk praktek lapangan akan dipusatkan di kantor Basarnas dan Pantai. Untuk materi MFR, lanjut Supriyadi, para peserta dilatih melakukan penanganan terhadap korban cidera agar tidak lebih parah sehingga menstabilkan korban. Sedangkan pelatihan water rescue, pelatihan menolong diri sendiri dan menolong korban saat terjadi musibah di air, baik menggunakan alat maupun tanpa alat.
 

Keberhasilan operasi SAR adalah kecepatan dan pengoptimalkan potensi SAR. Oleh karena itu, ia meminta agar semua pihak bersinergi membangun kerjasama strategis dengan Basarnas agar pelayanan SAR lebih berkualitas. “kita akan terus lakukan kegiatan ini, karena kami butuh bantuan untuk mengakomodir semua wilayah Indonesia. Tentunya harus dilatih supaya jangan jadi kendala ketika hendak akan menolong warga yang menjadi korban. Agustus 2015 nanti, Basarnas di seluruh Indonesia termasuk di Jayapura akan membentuk forum komunikasi SAR daerah yang melibatkan semua pihak termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten. Setiap sektor harus ikut mengambil bagian dalam operasi SAR, salah satu caranya membentuk forum komunikasi SAR daerah yang dikomandoi gubernur dan bupati. Anggotanya melibatkan semua institusi termasuk peserta pelatihan saat ini,”

Di akhir sambutannya, Supriyadi berpesan agar para peserta melakukan pelatihan sesuai prosedur dan intruksi dari pelatih, karena kesalahan kecil dalam pelatihyan ini bisa berakibat fatal.

Latihan berlangsung mulai tanggal 11 – 13 Juni 2014, dengan instruktur dari kantor pusat Basarnas. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan Kantor SAR dan instansi/lembaga potensi SAR dalam melaksanakan operasi SAR terhadap musibah dan bencana yang terjadi.

Penutupan dilaksanakan tanggal 13 Juni 2014 ditutup Oleh Kepala Kantor SAR Jayapura Bapak Ludi , SE

Posting Komentar

0 Komentar